Jakarta – Sabtu, 17 September 2022 SMK Dinamika Pembangunan 1 Jakarta melaksanakan Workshop bertempat di Aula gedung C, Yayasan Alwathoniyah Asshodriyah 9 . Workshop tersebut membawakan tema Aktualisasi Profil Pelajar Pancasila dengan narasumber dari Widyaiswara Balai Besar Penjaminan Muti Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV BISPAR) yaitu bapak Drs. Mangasa Aritonang, MA., Ph.D. Sedangkan Workshop Penguatan Karakter Berbasis Mindset Change dipaparkan oleh bapak Ir. H. Sumarko selaku Director Advisor PT. Rachmat Perdana Adhimetal.
Dalam workshop kali ini bapak Mangasa Aritonang yang akrab dipanggil pak Ari menjelaskan tentang strategi Aktualisasi Profil Pelajar Pancasila. Terdapat 4 strategi yang dapat dilakukan, yaitu:
- Intrakurikuler
Intrakurikuler ini mencakup muatan pelajaran kegiatan / pengalaman belajar.
- Budaya sekolah
Budaya sekolah mencakup iklim sekolah, kebijakan, pola interaksi Dan komunikasi, serta norma yang berlaku di sekolah.
- Ekstrakurikuler
Kegiatan untuk mengembangkan minat dan bakat .
- Projek penguatan profil pelajar Pancasila dan budaya kerja.
Mencakup progam lintas disiplin ilmu, yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan dunia kerja.
Keempat strategi tersebut tidak lepas dari 6 dimensi yang penting, diantaranya: beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan global. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) mengintegrasikan pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. P5 ini juga menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek, yang berbeda dengan pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. Peserta didik diberi kesempatan dalam pembelajaran P5 untuk belajar pada situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan terlibat langsung dengan lingkungan sekitar. P5 pada prinsipnya merupakan serangkaian kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah suatu tema menantang. Peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Pak Ari juga memaparkan prinsip-prinsip kunci dalam P5, budaya sekolah yg mendukung P5 dan cara merumuskan tema dalam setahun untuk jenjang kelas X, XI, XII SMK. Lebih lanjut beliau menjabarkan cara memetakan dimensi, tema, dan alokasi waktu projek profil.
Kegiatan workshop selanjutnya adalah perencanaan projek, yaitu pembentukan tim (tim inti dan sekelompok guru mata pelajaran) serta tema-tema alternatif yang dapat digunakan. Bapak ibu guru peserta workshop diarahkan untuk membuat membuat projek sesuai pembentukan kelompoknya. Dan pada waktu yang telah ditentukan beberapa tim sudah selesai membuat rancangan projek.
Pada sesi keduaworkshop dilanjutkan oleh bapak Ir. H. Sumarko selaku Director Advisor PT. Rachmat Perdana Adhimetal. Beliau membawakan materi tentang Penguatan Karakter Berbasis Mindset Change. Pemaparan diawali dengan kuote pembukaan bahwa “setiap orang itu berharga dan dapat menjadi aset jika memiliki karakter yang benar dan semua berawal dari mindset yang positif”. Lebih jauh beliau menerangkan bahwa karakter yang diperlukan untuk terus bertumbuh dan sukses adalah integritas dan mementingkan kepentingan orang banyak dibandingkan kepentingan diri sendiri. Beliau juga menjelaskan mindset yang positif adalah menganggap kesalahan adalah proses belajar, berani mengambil resiko, bekerja adalah belajar maksudnya adalah selalu ciptakan rasa ingin tahu dan selalu bersyukur.
“Kelangsungan hidup perusahaan bergantung pada orang – orang di dalamnya, selalu bersemangat dan teruslah belajar”
(Ir. H. Sumarko selaku Director Advisor PT. Rachmat Perdana Adhimetal)
Antusiasme peserta terlihat ketika bapak Elang Prabowo selaku peserta sekaligus guru di SMK Dinamika Pembangunan 1 Jakarta bertanya tentang implementasi Penguatan Karakter Berbasis Mindset Change di sekolah, “sebagai guru BK jika saya ingin menumbuhkan penguatan karakter berbasis mindset change terhadap siswa, tentunya tidak lepas dari bercerita tentang kebutuhan perusahaan. Sedangkan budaya di perusahaan berbeda-beda. Ada yang sangat kekeluargaan, bahkan ada yang perusahaannya cenderung tidak terlalu mementingkan karakter, yang terpenting adalah pencapaian target / omset dan kinerja karyawan. Lalu bagaimanakah pendapat bapak sebagai director advisor tentang pentingnya penguatan karakter? Apakah berpengaruh terhadap karyawan yang akan selalu dipertahankan bahkan jika ada promosi jabatan?“.
Bapak Ir. H. Sumarko menjawab “karakter merupakan hal yang utama dalam perusahaan.Bahkan sebelum kami memilih karyawan, tidak melulu yang paling pintar, tidak juga hanya dari sikap. Tetapi kami memilih yang ‘pas’ untuk perusahaan. Karna pada dasarnya kinerja itu hanyalah salah satu manifestasi dari karakter. Ketika seseorang memiliki karakter yang disiplin, bersungguh-sungguh, bertanggung jawab menyelesaikan tugas, dan sebagainya, maka terbentuklah sebuah kinerja yang bagus. Begitu pula dengan orang yang positif dalam berperilaku, maka kemampuan komunikasi yang baik akan menyertainya. Lalu jika memang diperusahaan tersebut ada promosi jabatan maka akan dengan sendirinya orang yang berkarakter tersebut mendapatkannya. Maka disini pentingnya karakter sebagai sebuah pondasi dalam diri seseorang.”
Kegiatan workshop ditutup dengan suatu simpulan penting bahwa projek pelajar pancasila dibutuhkan dalam aspek pendidikan masa kini dan karakter yang dibangun dengan mindset change akan membawa perubahan kepada arah yang lebih baik. Diharapkan workshop ini akan ditindaklanjuti dengan mengembangkan implementasi budaya kerja di SMK Dinamika Pembangunan 1 Jakarta sebagai sekolah yang telah ditetapkan Kemendikbudristekdikti sebagai Sekolah Pusat Keunggulan.