“Pendidikan Kejuruan, SMK di Daerah-Daerah, dihubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru”
-arahan Presiden dalam Rapat Terbatas-
Dalam perencanaan pembangunan periode 2014-2019 arah pembangunan nasional fokus pada percepatan pembangunan insfrastruktur. Pembangunan sektor pendidikan pun juga mengikuti hal tersebut. Intervensi fisik (infrastruktur) dalam pembangunan pendidikan berfungsi untuk memberikan akses yang berkualitas untuk setiap masyarakat mendapatkan pendidikan yang layak. Hal tersebut merupakan fokus pembangunan pada tahun 2014-2019.
Setelah fisik sudah selesai melalui masifnya pembangunan insfrastruktur pada Rencana Strategis Pembangunan Nasional 2020-2024 fokusnya adalah pada percepatan pembangunan SDM melalui perbaikan piramida kualifikasi tenaga kerja agar menjadi tenaga kerja yang terlatih, terampil agar terserap semuanya ke dalam industri-industri.
Untuk merespon hal tersebut Presiden menginstruksikan kepada Kemendikbud untuk melakukan Revitalisasi 5000 SMK sebagai penopang pembangunan SDM terampil dan berkualitas. Sebagai tindak lanjut hal tersebut Direktorat Pembinaan SMK melakukan konsolidasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi untuk langkah ke depannya. “Hal ini dilakukan untuk soliditas melancarkan perencanaan program revitalisasi tersebut”, ungkap Kabudit Program Dit. PSMK. Rapat konsolidasi yang dilakukan di Ruang Sidang Direktorat PSMK ini dihadiri oleh seluruh Kepala Bidang SMK dari Dinas Pendidikan Provinsi di seluruh Indonesia.
Revitalisasi 5000 SMK ini adalah fokus pada beberapa sektor yaitu industri manufaktur, industri kreatif, pariwisata, kemaritiman dan pertanian. SMK yang akan dikembangkan melalui Revitalisasi ini hanya yang memiliki kompetensi keahlian yang mendukung bidang tersebut.
Program revitalisasi ini pun menggunakan pendekatan baru. Selama ini Program Revitalisasi SMK yang dijalankan hanya menggunakan “Single Treatment” atau 1 (satu) kegiatan saja seperti pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) saja; atau pengadaan peralatan praktek saja; atau pelatihan beberapa guru saja sehingga permasalahan revitalisasi yang dihadapi di sekolah tidak tuntas terselesaikan.
Oleh karena itu untuk tahun 2020-2024, Program Revitalisasi SMK menggunakan pendekatan baru “Multiple Treatments” yang dinamakan “Paket Program Revitalisasi SMK”. Istilah “Paket” tersebut bermakna bahwa setiap lokus yang menjadi target revitalisasi akan diimplementasikan lebih dari satu komponen kegiatan yang nantinya direncanakan pada SDP (School Development Plan) masing-masing sekolah. Sehingga setiap sekolah akan memiliki treatment yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Akhirnya permasalahan revitalisasi pada sekolah tersebut TUNTAS SELESAI.
sumber : https://psmk.kemdikbud.go.id